Postingan

شُكْرً اُمِّي وَاَبِي عَلَي تَرْبِيَتِكُمَا

 شُكْرً اُمِّي وَاَبِي عَلَي تَرْبِيَتِكُمَا Oleh: Muhammad Irhaz Irham رأيت من خط جفنيه بدأ يتجعد أعلم أنهم كانوا يشاهدونني دائمًا عندما كنت طفلاً حتى الآن رأيت من نظرة وجهه التي بدأت تتجعد أعلم أنهم نصحواني دائمًا منذ الطفولة حتى الآن رأيت من جسده بدأ ينحني أعلم أنهم يثقفونني دائمًا منذ الطفولة وحتى الآن رأيت من فوق تاج رأسه الذي بدأ يتحول إلى اللون الأبيض أعلم أنهم دائمًا ما يفكرون في وضعي كطفل حتى الآن أمي .. أبي .. أشكرك على تعليمي وتعليمي من المستحيل بالنسبة لي أن اجزي له لكنني وعدي اليكما سأكون دائمًا الأفضل الطفل لك من الآن فصاعدا إلى الأبد يا إلهي يا ربي.. أشكرك ، لقد خلقت والدي المكان الرئيسي لمشاركة هذا القلب عندما تكون وحيدًا ومكتئبًا أريد أن أجعلهم سعداء حتى ابتسامتهم الأخيرة أريد أن أجعلهم سعداء حتى نصيحتهم الأخيرة أمي ... أبي ... أشكرك على كل ما قدمته لي

Seperti Biji Kopi, Dipanaskan, baru terasa lezatnya

Gambar
(Terkadang berbahagia, orang yang didengki) *Halimi Zuhdy Orang yang didengki dan dibicarakan keburukannya sering kali dianggap sebagai pohon gaharu yang semerbak baunya menyebar karena dibakar, atau seperti biji kopi yang melalui proses pemanggangan, penumbukan, dan pemasakan untuk menghasilkan kelezatan yang dapat dinikmati. Meskipun pada awalnya mungkin terdapat penderitaan dan kesulitan, mereka akhirnya mampu menghadirkan manfaat dan kebaikan kepada orang banyak.  وَإِذَا أَرَادَ اللهُ نَشْرَ فَضِيْلَةٍ طُوِيَتْ أَتَاحَ لَهَا لِسَانَ حَسُوْدِ لَوْلاَ اشْتِعَالُ النَّارِ فِيْمَا جَاوَرَتْ مَا كَانَ يُعْرَفُ طِيْبُ عَرْفِ الْعُوْدِ “Bila Allah berkehendak menyebarkan keutamaan yang tersimpan, maka Dia memberi kesempatan lidah pendengki untuk ikut menyebarkan. Seandainya bukan karena rayapan nyala api, maka wanginya kayu gaharu tidak akan diketahui” (Diwan Abu Tammam) Orang yang didengki seringkali menjadi sasaran kecemburuan atau ketidakpuasan orang lain terhadap kesuksesan, kelebiha

Alqamah, Sahabat rasulullah yang durhaka kepada ibunya.

Gambar
  Alqamah, Sahabat rasulullah yang durhaka kepada ibunya. Oleh: Manisha Aulia Alqamah merupakan salah satu sahabat Nabi yang sangat taat kepada Allah, rajin beribadah, dan tak pernah meninggalkan shalat, puasa, zakat dan sedekah. Namun menuju akhir hayatnya, Alqamah mengalami kesulitan karena tidak bisa mengucap kalimat syahadat. Suatu ketika disaat Alqamah sakit keras,   istrinya mengirim utusan kepada Rasulullah untuk memberitahukan kepada beliau akan keadaan Alqamah yang kesusahan mengucapkan kalimat syahadat. Begitu mendengar kabar dari istrinya alqamah, Rasulullahpun mengutus Ammar bin Yasir, Shuhaib arrumi dan Bilal bin Rabah untuk melihat keadaannnya dan mentalqinkan untuk mengucapkan kalimat syahadat. Akhirnya mereka berangkat kerumahnya, ternyata saat itu Alqamah sudah dalam keadaan naza’. Ketiga sahabat mentalqinkan Alqamah, namun ternyata lisan Alqamah tidak bisa mengucapkan kalimat syahadat. Sang sahabat yang diutus oleh Rasulullahpun akhirnya kembali dan melapork

Resep Tumis Kangkung Udang Ebi

Gambar
Resep Tumis Kangkung Udang Ebi Oleh : Manisha Aulia Hallo Gaes. Kalian pasti sudah tidak asing lagi kan dengan sayur kangkung yang sudah biasa menjadi menu lauk yang disantap di setiap rumah   bahkan dipondok pesantren. Kali ini aku mau bagi resep yang sedikit berbeda dari jenis tumis kangkung pada umumnya. Yaitu Tumis Kangkung Udang Ebi. Favorit aku banget sih ini, enak banget. Selamat Mencoba!! Bahan: ·          2 ikat kangkung ·          3 butir bawang merah ·          2 siung bawang putih ·          ¼ sendok terasi ·          2 sendok udang ebi ·          3 buah cabai merah ·          1 sendok makan minyak goreng untuk menumis ·          1/2 sendok teh saori saus tiram ·          Garam secukupnya ·          Royco secukupnya ·          Ladaku secukupnya ·          1/2 sendok teh saus tiram ·          Gula pasir secukupnya ·          Air secukupnya ·          Gula pasir secukupnya Setelah bahan disiapkan, pertama bersihkan kangkung dan buang ta

Hormati Senior, Sayangi Junior

Gambar
    data:image/jpeg; base64,/ Oleh : Indah Mawaddah Rahmasita Memaknai sebuah istilah dan realitas dalam sebuah kultur masyarakat adalah sebuah keniscayaan. Seperti halnya sebuah slogan yang tertulis disela jalan persimpangan di dalam sebuah perumahan. Dalam slogan itu tertulis sebuah untaian kata, yakni “Hormati senior, sayangi junior”. Kata-kata sederhana tetapi melambangkan penanaman sebuah karakter. Diera sekarang, era yang dikenal dengan segala kecanggihannya tetapi tidak semua aspek menjadi canggih. Seperti halnya sebuah hubungan antar manusia yang kini hanya sebatas gawai. Begitu miris tetapi akan menjadi sebuah keniscayaan diwaktu yang akan datang.  Bencana covid sejak diumumkannya secara nasional dua tahun yang lalu merupakan awal dari petaka retaknya sebuah hubungan antara manusia. Hal-hal yang awalnya tatap muka menjadi tatap layar kamera. Memang selama dua tahun itu banyak sepasang kekasih menjalin hubungan dalam mahligai rumah tangga dengan effort biaya yang sedikit.

Studi Pemikiran Tokoh: Abid Al-Jabiri

Gambar
sumber : artikula.id Oleh: Ahmad Maulana S  Muhammad Abid Al Jabiri adalah dosen filsafat dan pemikiran Islam di Fakultas Sastra, Universitas Muhammad V, Rabat, Maroko. Dilahirkan di Figuig, Maroko Tenggara, tahun 1936. Beliau pertama kali masuk sekolah agama, kemudian melanjutkan sekolah swasta nasional (madrasah hurrah wathaniah) yang didirikan oleh gerakan kemerdekaan. Dari tahun 1951-1953, beliau belajar di sekolah lanjutan setingkat dengan SMA milik pemerintahan Casablanca. Seiring dengan kemerdekaan Maroko, beliau melanjutkan pendidikan sekolah tingginya setingkat diploma pada Sekolah Tinggi Arab dalam bidang Ilmu Pengetahuan ( science section ). Pada tahun 1959 Al-Jabiri memulai studi filsafat di Universitas Damaskus, Syria, tetapi satu tahun kemudian beliau masuk di Universitas Rabat yang baru didirikan.  Pada tahun 1967 beliau menyelesaikan ujian Negara dengan tesisnya yang berjudul “ The Philosophy of History of Ibn Khaldun ” (filsafat al-tarikh Ibn Khaldun) di bawah bi

Berpolitik Ala Santri

Gambar
sumber : unsplash Oleh : Hariski Romadhona Setya Di kalangan islam terjadi berbagai pandangan tentang islam dan politik. Apakah islam tidak mengajarkan politik? Islam hanya mengajarkan tentang ibadah mahdhah , akhlak dll. Padahal di dalam islam sendiri ada yang namanya Fiqh Siyasah (Fiqih politik) dan Fiqh Dusturiyah (Fiqih Konstitusi). Maka dari itu seharusnya islam harus bersinergi dengan politik. Islam tidak akan maju kalau tidak ikut berkontribusi dalam proses proses berpolitik.  Dinukil dalam kitab Al Iqtishad fi al I’tiqad Imam Al ghozali mengatakan bahwasanya “Agama dan Kekuasaan politik adalah dua saudara kembar” atinya agama adalah pondasi dan kekuasaan adalah penjaganya. Tidak mungkin kita beragama dengan baik kalau tidak didukung oleh kekuatan politik. Untuk menjamin kita bebas beribadah, dan tidak mungkin kita mempunyai kekuatan politik yang bagus kalau tidak dibumbui oleh nilai-nilai kemuliaan agama.  Agama adalah asas dan nilai luhur perjuangan sedangkan kekuasaan